06 Januari 2009

Jadi ternyata.....


Kenapa aku lebih suka menyendiri, tempat sepi, tenang, tidak banyak keramaian, berkumpul dengan teman merupakan hal berat, kurang suka kumpul-kumpul rame-rame (tidak bisa lebih dari dua)...itu ternyata merupakan orientasi introvert. Sungguh, aku tidak keberatan dengan istilah itu. Biar kedengarannya negatif.

Awalnya aku heran, kok susah amat ikut arisan, pertemuan erte erwe. Padahal bukannya tidak suka kegiatan sosial atau semacamnya. Tapi rasanya badan ini sudah capek duluan sebelum kegiatan. Aku pikir aku anti sosial, ternyata istilah tepatnya justru intovert. Setidaknya aku mengenal diriku lewat nama itu.

Satu lagi adalah fobia sosial. Itu jelas, karena aku sendiri kurang siap dalam menghadapi penilaian orang. Mungkin sudah sifat dasarku, aku juga tidak keberatan dengan itu. Dianggap aneh, sombong dan angkuh. Sebenarnya sudah berusaha melatih ketakutan semacam itu sejak lama, sejak pengalaman di dunia kerja, di maki-maki orang, harus berani menghadapi orang, harus berani mempertanggungjawabkan apa yang kita kerjakan pada orang lain. Ya, aku rasa aku sudah melakukannya cukup baik. Meski sampai saat ini aku lebih menikmati kesendirianku. Tanpa perlu mendengar berbagai macam penilaian orang terhadapku, tanpa perlu mendengar hal-hal yang tidak perlu aku dengar. Fobia sosial yang aku alami rasanya bernilai cukup positif buat hidupku. Aku bisa mempertahankan sugesti positif dalam diriku...menjauhkan segala hal negatif dan bernilai pesimis.

Buatku lebih nyaman ke cafe sendiriaan ditemani kopi pahit sambil membaca buku, memasak makanan kesukaan sendirian, berada di rumah berjam-jam dan sibuk dengan taman, melukis, membuat kerajinan tangan, ke mall sendirian ditemani ipod dengan lagu-lagu oldies. Rasanya lebih "diriku".

Tidak ada komentar: