Indonesia, tanah air kami. Di situlah kami berdua menerjang badai kehidupan di bahtera perkawinan yang penuh dengan suka dan duka selama mulai dari tahun 2001. Kesenian adalah nafas kami dan kebudayaan adalah pakaian kami. Keduanya tidak dapat dilepaskan, dan diabaikan dari hidup ini. Itu karena kami mencintai tanah kelahiran, yang akan diwariskan pada anak-cucu.
1 komentar:
Rin....
Si Timur itu bener2 perpaduan dari ibu bapaknya ya, sekilas mirip sama bapaknya, tapi bagian yang kecil2 spesifik mirip ibunya he he he terutama matanya yang besar itu.
Wah makin senang donk sekarang, Timur udah lebih interaktif, personalitinya udah keluar kalo kata gw, seru kalo diajak maen.
Posting Komentar