13 November 2008

Cerita Pohon Kamboja




Sejarah

Kamboja, merupakan tanaman asli dari Meksiko, Amerika Tengah, dan Venezuela, menghasilkan bunga mulai dari kuning ke merah muda tergantung pada bentuk atau silangannya. Dari Meksiko dan Amerika Tengah, Kamboja telah menyebar ke semua daerah tropis di dunia, terutama Hawaii, dimana tumbuh dan berlimpah, sehingga banyak orang berpikir bahwa kamboja merupakan endemik di sana.

Plumeria atau kamboja, mempunyai kesamaan dengan Oleander, Nerium oleander, dan keduanya memiliki racun, gtah susu , agak mirip dengan yang Euphorbia. Bunga Kamboja lebih harum di malam hari karena mempunyai fungsi untuk menipu kumbang/ moths untuk penyerbukannya. Bunga kamboja tidak memiliki nektar, dan mereka hanya menarik perhatian kumbang dengan wanginya. Kumbang yang kurang hati-hati hanya akan mentransfer serbuk sari dari bunga ke bunga lain dan mereka sia-sia dalam mencari nektar.



Etimologi dan nama umum

Tumbuhan ini berasal dari Amerika Tengah. Nama Plumeria diberikan untuk menghormati Charles Plumier (1646-1706), pakar botani asal Perancis, yang bepergian ke Baru Dunia mencatat banyak tanaman dan hewan. Sedangkan "Frangipani" berasal dari seorang bangsawan Italia diabad ke enambelas yang menemukan parfum yang berasal dari Kamboja.

Dalam Mexico, yang Nahuatl (bahasa Aztec) nama untuk tanaman ini adalah "cacalloxochitl" yang berarti "bunga gagak." Ianya digunakan untuk berbagai keperluan seperti salep atau balsam.

Kamboja mempunyai banyak nama: "Kembang Kamboja" di Indonesia, "Candi Pohon" atau "Champa" di India, "Kalachuchi" di Filipina, "Araliya" atau "Pansal Mal" di Sri Lanka, "Champa" di Laos, "Lantom" atau "Leelaawadee" di Thailand. "Plumeria" bagi orang Inggris.

Kamboja di Asia Selatan dan tenggara, dipercaya rakyat lokal sebagai tempat penampungan hantu dan setan. Keharuman kamboja dikait-kaitkan dengan makhluk mistis. Kamboja berhubungan erat dengan kebudayaan Hindu dan Buddha.


Di beberapa pulau Pasifik, seperti Tahiti, Fiji, Hawaii, Tonga, dan Cook Kepulauan Plumeria digunakan untuk membuat kalungan bunga. Dalam budaya modern Polynesia, biasa dikenakan oleh para wanita untuk menunjukkan status hubungan mereka - di telinga kanan jika mencari sebuah hubungan, dan lebih dari kiri jika sudah mendapatkan seseorang. Plumeria alba nasional adalah bunga dari Nikaragua dan Laos, di mana ia dikenal dengan nama lokal "Sacuanjoche" (Nikaragua) dan "Champa" (Laos). Di budaya Bangladesh bunga kamboja putih, dan khususnya plumeria (Bengali: চম্পা chômpa atau চাঁপা chãpa), dikaitkan dengan kematian.

Tidak ada komentar: