05 November 2008

Pernikahan dan Spiritualitas (Discussion)

Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Retret Tujuh Hari di Hsihu, Miaoli, Formosa, 5-12 Mei 1991




Berbicara tentang pernikahan dan cinta kasih, jika tidak memiliki suatu pernikahan yang bahagia atau hubungan yang baik dengan pasangan, akan merasakan kesedihan batin yang mendalam serta kekacauan emosional. Pikiran akan penuh dengan hal itu. Pada saat itu pasangan akan menjadi lebih penting daripada siapapun. Tetapi tidak dapat disalahkan, karena hal semacam itu tidak dapat dihindarkan. Situasi seperti sangat sulit untuk dihindari dan dikontrol.

Tentu saja, ketika maju secara spiritual, tahu bagaimana mengurus hubungan kasih dalam pernikahan . Ketika bahagia, seolah berada dalam Nirwana. Akan merasa bahagia, dan dapat mengasihi siapapun, memaafkan siapapun, atau memberi segalanya pada siapapun. Tetapi ketika tidak bahagia, tidak ingin melakukan apapun atau bertanggung jawab pada apapun. Tidak dapat, bahkan meski menginginkannya. Itu karena tidak memiliki inspirasi untuk melakukannya. Pada saat itu, merasa lelah akan semuanya dan ingin melupakan seluruh dunia.

Karena itu, jika ingin meneruskan jalur spiritual dengan lancar, maka harus melindungi emosi serta pernikahan . Bagi yang masih bujangan seharusnya juga melindungi hubungan dengan orang yang kasihi jika benar-benar saling mencintai. Hal ini akan menjadi sangat terlambat jika waktu untuk berpisah telah tiba. Waktu-waktu yang indah tidak berlangsung selamanya. tidak selalu bertemu dengan orang yang sangat cintai. Jadi peliharalah hubungan itu ketika sudah mempunyai pasangan.

Jangan berpikir bahwa urusan itu sepele atau urusan-urusan duniawi. Orang sering merasa kesepian tanpa seorang pendamping. Beberapa orang dapat menahannya, tetapi lebih banyak yang tidak dapat. Jadi, peliharalah jika masih membutuhkannya.

Bahkan mutiara yang kecil dilindungi dan dihargai seperti harta karun! Itu akan sangat membantu . Meskipun seharusnya tidak melekat padanya, bukan berarti kemudian mengabaikannya.


Menikah atau Tidak, Alamiah Saja
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Cape Town, Afrika Selatan, 2 Desember 1999 (Asal dalam bahasa Inggris)

T: Guru, saya ingin tahu apakah ada aturan yang mencegah orang yang spiritual untuk hidup dalam sebuah pernikahan, karena sejauh yang saya ketahui, sebagian besar orang yang spiritual biasanya bujangan, seperti pendeta dan banyak yang lainnya.

G: Oh, jadi pendeta adalah spiritual. Apa yakin akan hal itu?

T: Mereka beragama, itu yang dapat saya katakan.

G: Baiklah. Kita dapat menjadi bujangan jika menginginkannya, atau dapat menikah jika ingin. Tidak ada perbedaannya. Tetapi perbedaannya ada pada cara menanganinya. Pernikahan tidak berarti bahwa tidak dapat menemukan Tuhan. Kalau tidak, Tuhan tidak akan membuat laki-laki dan perempuan, dan Tuhan akan membuat laki-laki saja atau perempuan saja. Itu nomor satu.

Nomor dua, sebenarnya, sekali menikah maka akan terbiasa pada kehidupan itu, dan setelah beberapa saat, bahkan akan lebih memusatkan perhatian kepada hal-hal kerohanian setelah beberapa saat. Karena tahu seperti apa menikah itu dan tidak mengharapkannya lagi. Setelah tinggal bersama istri untuk beberapa saat, maka kalian berdua akan menjadi sahabat. Sebagian besar seperti itu. Jadi bujangan atau menikah hampir sama pada akhirnya. Tetapi untuk sebagian besar orang, ketika mereka menikah, mereka terlalu berkonsentrasi pada pasangan mereka dan hal ini membuatnya sulit untuk berkonsentrasi kepada Tuhan. Itu mungkin menjadi masalah. Tetapi jika tahu bagaimana menangani energi dari suatu hubungan, maka itu akan menolong , bahkan secara rohani, karena fisik bahagia dan pikiran bahagia. Ketika seseorang mencintai , merasa bahagia secara fisik, emosional, dan mental. Dengan begitu kehidupan spiritual maju lebih cepat. Tuhan menciptakan cinta kasih karena ada alasannya. Itulah apa adanya. Cinta kasih secara fisik atau cinta kasih dalam pernikahan adalah bagian dari cinta kasih Tuhan. Jangan memiliki sikap anti terhadap pernikahan. Biasa saja. Jika ingin menikah, menikahlah. Jika ingin tetap membujang, membujanglah.

Inti dari Sebuah Pernikahan
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Sao Paulo, Brasil, 15 Juni 1989

Tidak ada yang buruk tentang pernikahan. Pernikahan tidak baik hanya ketika beberapa orang menggunakannya sebagai alat untuk memuaskan kesenangan fisik semata. Jika sepasang suami istri dapat memperlakukan masing-masing dengan hormat, melahirkan anak-anak untuk meneruskan nama keluarga, hidup dalam kedamaian dan kerukunan, membesarkan anak-anak mereka, memelihara orang tua mereka, dan melayani masyarakat, maka pernikahan itu baik. Pernikahan akan mendorong dan membiarkan hidup dalam suasana yang stabil. Pernikahan akan memberikan suatu rasa kepercayaan dan kehangatan, dan juga keberanian serta semangat untuk bekerja menghadapi masa depan. Jenis pernikahan seperti ini baik sekali.

Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai Phnom Penh, Kamboja, 23 Juli 1996

Ada kebaikan dalam pernikahan dan persahabatan di dunia ini. Manfaat yang paling besar adalah bahwa dapat saling tolong-menolong, dan saling mengingatkan akan Jati Diri di dalam, ini adalah hubungan yang baik, dengan kasih sayang dan emosi yang baik.

Pernikahan berarti suatu kerja sama untuk memperbaiki kehidupan masing-masing, mencoba mendukung cita-cita masing-masing, dan mencoba untuk membuat hidup lebih mulia.

Memilih Jalan Hidup yang Terbaik
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Retret Internasional Empat Hari, Washington D.C, Amerika Serikat 24 Desember 1997

Jika bujangan, memiliki masalah. Jika menikah, memiliki masalah juga. Tetapi dengan menjadi bujangan, maka masalahnya lebih sedikit, lebih bebas, dan mungkin lebih kesepian. Saya harus mengatakannya. Ketika menikah, lebih senang, tetapi banyak masalah juga. membayar untuk semua yang inginkan dalam kehidupan ini. Dengan kata lain, harus bersedia. Jadi buatlah pilihan sendiri. Ini tidak berarti jika menikah maka tidak dapat menjadi orang suci.

Tuhan tidak begitu berpngan picik seperti melarang untuk mengasihi suami atau istri dengan cara yang biasa lakukan. Tuhan tidak begitu kejam seperti memisahkan pasangan yang mengasihi hanya demi mencapai Dirinya. harus memperbesar hati untuk mengasihi Tuhan dan juga makhluk lainnya, termasuk anggota keluarga sendiri. Jika dapat mengasihi orang lain yang jauh dari atau orang asing, mengapa tidak dapat mengasihi anggota keluarga sendiri, orang yang paling dekat?

Berurusan dengan Urusan Hati
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Singapura, 9 Maret 1993

T: Guru yang terhormat, bagaimana supaya seorang pria dapat bertahan jika pernikahannya tidak bahagia, dan sebaliknya ia juga jatuh cinta dengan wanita lain yang telah menikah?

G: Harus melihat pada perkawinan sendiri dan lihatlah apakah perkawinan itu sepenuhnya tidak dapat diselamatkan, merugikan, atau sebaliknya dapat diperbaiki. Atau apakah mencari cinta kasih dalam hubungan yang lain sebagai suatu alasan untuk kesenangan sendiri. Karena sudah cukup menyusahkan memiliki satu perkawinan. Jadi lebih baik jika dapat menjaga hubungan perkawinan . Saya tahu hal ini sulit, semuanya sulit dalam dunia ini. Tetapi itu tidak berarti hal ini tidak mungkin.

Bicaralah pada istri tentang di mana letak persoalannya. Tetapi tolong jangan beritahu tentang perselingkuhan kepadanya. Jika membicarakannya, mungkin tidak akan ada penyelesaian. Ini tidak apa-apa, jika berpikir itu suatu kesalahan, boleh mencoba untuk menghilangkannya atau mengabaikannya. Tetapi bicara pada istri tentang bagaimana memperbaiki hubungan kalian: di mana dia gagal, atau di mana gagal, dan di mana membutuhkan perhatian atau perbaikan, atau di mana dia membutuhkan .

Saling berbicara satu sama lain. Belikan hadiah untuknya, belikan sebuah gaun yang indah untuknya. Perindah dia dengan barang-barang yang indah. Jadikan ia cantik. Jadikan ia sebagai suatu kecantikan dalam hidup daripada menghabiskan waktu dan energi hanya demi istri orang lain. Karena bagaimanapun juga itu bukan milik . Lebih baik memelihara apa yang miliki, jangan menyia-nyiakan waktu dan energi kepada hak milik orang lain. Tidak masalah seberapa sukanya kepada mobil tetangga, toh tidak dapat pergi atau menyemprotkan emas pada mobil itu. Jangan merawatnya terlalu banyak dan mengabaikan mobil . Suatu hari mungkin pengemudi mobil tetangga itu akan membawa mobil itu pergi, dan tiba-tiba harus pergi tanpa apapun. Mobil berada di garasi, rusak, tidak dirawat, dan sekarang berada dalam masalah.

Jadi bekerjalah untuk pernikahan , jika berpikir bahwa itu patut dihargai, maka pada saat yang sama, hormati juga perkawinan orang lain. Sangatlah menyakitkan jika mengabaikan orang yang cintai. Berpikirlah jika laki-laki itu, jika berada pada posisinya, apakah akan merasa bahagia? Bukankah lebih memilih istri yang setia dan mengabdi kepada ? Jadikanlah istri seorang istri yang baik, dan buatlah diri sebagai suami yang baik. Dan biarkan juga istri tetangga menjadi seorang istri yang baik pada suaminya. Itu akan menjadi penyelesaian yang paling baik jika tidak menemukan suatu penyelesaian yang lebih baik.

Terima kasih untuk mempercayai saya atas masalah pribadi dalam keluarga . Tetapi ini juga sangat penting. Jika hati tidak damai, berapa pun banyaknya istri yang miliki, usaha dan segalanya akan berjalan dengan salah. Lebih baik merasa puas dengan apa yang miliki, lalu menjaga dan memperindahnya. Buatlah ia menjadi lebih indah dan lebih layak sesuai selera . Seperti mengolah dan menanami kebun dan menanam bunga mawar , membuat apa yang miliki menjadi lebih indah untuk diri sendiri.

Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai
Retret Internasional Lima hari, Long Beach, Amerika Serikat, 28 Desember 1996 (Asal dalam bahasa Inggris)


Cinta kasih seperti pohon dan bunga yang harus disiram setiap hari, sedikitnya pada musim kering. Jika tidak mereka akan mati. Orang berkata, oh! Saya mencintai , dan kemudian itu akan menjadi selamanya. Tidak, tidak. harus memeliharanya melalui kesetiaan, melalui pembaharuan setiap hari, melalui penghargaan pada sifat dan kebaikan hatinya, serta membantu pasangan mengembangkan kualitas-kualitas yang paling baik dalam dirinya sendiri. Itu adalah perkawinan yang sebenarnya. Itu adalah cara membina hubungan yang benar.

Cara untuk Mendamaikan Konflik Antar Suami Istri
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Malaysia, 25 Februari 1992

Beberapa orang menjadi bijaksana setelah mengalami perkawinan yang sulit di masa lalu. Sehingga sekarang mereka menghindari perkawinan, dan mungkin menjadi biarawan karena hal itu. Mereka mungkin sudah cukup pengalaman dalam perkawinan, dan tidak membutuhkan pengalaman lagi dalam pelajaran atau percobaan seperti itu, jadi mereka tidak menikah dalam kehidupan ini. Mereka merasa lebih puas sendirian.

Tetapi jika telah menikah, cobalah untuk tetap setia dengan teman hidup . Tidak masalah betapa sulitnya hal ini. Sebagai contoh, saya mendengar bahwa Tolstoy memiliki seorang istri yang sangat buruk. Suatu hari ketika dia sedang berbicara pada temannya, istrinya dengan sengaja membuka kedok suaminya. Dia menghina suaminya dan membuat suaminya merasa terhina di hadapan temannya.

Sehingga temannya berkata, “ lebih berkuasa daripada dia. Dia tidak ada apa-apanya. Mengapa tidak menunjukkan kekuatan yang miliki untuk menyelesaikan masalah ini! Bagaimana mungkin bertahan dengan semua ini?” Tolstoy kemudian menjawab, ”Shh! Jangan berbicara terlalu keras. Saya telah mencoba hal itu sebelumnya, dalam kehidupan yang lalu. Itulah sebabnya saya mendapatkan balasan yang g sekarang! Saya lebih baik tidak melakukannya lagi, kalau tidak saya akan memiliki penambahan tiga kali dalam masa kehidupan yang akan datang.” Dia berkata, “Saya harus bertahan dengan masalah ini. Karena jika saya melakukan hal itu lagi, maka saya tidak akan pernah keluar. Dia mengetahui hal itu akan bertambah tiga kali atau lebih, setiap waktu. Karena itu dia mencoba untuk bertahan dengannya.

Jika memiliki seorang pasangan yang buruk sekali dan merasa tetap membutuhkannya, maka saat ini adalah hubungan kehidupan yang terakhir satu dengan yang lain. harus membayarnya. Jadi cobalah untuk menahannya dan lakukan apapun yang dapat, dengan segala kekuatan untuk memuaskan orang itu dengan tujuan untuk membayar hutang dengan cepat. Cara yang paling baik untuk menyingkirkan musuh adalah dengan membuatnya menjadi teman . Cara yang paling baik untuk menyingkirkan seorang istri atau suami yang buruk adalah dengan menyenangkan hatinya, untuk menyerahkan semuanya sesuai permintaan suami. Setelah itu ia akan menjadi teman .

Bagaimana Agar Pernikahan Berhasil
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Retret Internasional Lima Hari, Long Beach, California, Amerika Serikat 28 Desember 1996


Pernikahan bukan berarti perjanjian atau perbudakan. Pernikahan hanyalah sebuah persekutuan. Masing-masing harus saling mendorong satu sama lain. Beberapa orang salah mengerti, dan itulah sebabnya mengapa suatu pernikahan tidak berhasil. Tetapi harus menjadi seseorang yang pengertian dan mencoba untuk mempertimbangkan. Setelah melewati banyak percobaan dan keragu-raguan, tetapi tidak ada hasil yang dicapai dalam perkembangan spiritual , maka tentukan jalan apa yang layak untuk dan pasangan .

Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Retret Internasional Lima Hari, Long Beach, California, Amerika Serikat, 28 Desember 1996

Jadilah seseorang sesuai dengan karakteristik yang diinginkan oleh pasangan , daripada menjadikan pasangan seperti yang inginkan. Jadilah seseorang. Jika ingin suami menjadi romantis, mengapa tidak menjadi romantis juga? Kemudian dia akan belajar, dia akan bekerja sama. Atau jika ingin istri menjadi baik dan romantis, lalu katakan kepadanya apa yang inginkan darinya, katakan kepadanya apa yang sukai, atau berikan petunjuk dengan cara yang istimewa. Bekerjalah pada hubungan suami istri dan lakukan yang terbaik dalam diri masing-masing. Hal inilah yang terbaik.

Lakukan yang Terbaik Untuk Menjaga Pernikahan
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Universitas California, Irvine, California, 2 Juni 1998 (Asal dalam bahasa Inggris)

T: Apakah pendapat Guru mengenai perceraian?

G: Itu buruk, perceraian adalah penyelesaian terakhir dari hubungan kasih. Dan hal itu seharusnya tidak terjadi sama sekali. Tetapi sangat sulit untuk memecahkan masalah itu satu sama lainnya, karena laki-laki dan perempuan sangat berbeda. Laki-laki lebih dingin, lebih langsung, sederhana; sedangkan perempuan lebih sentimentil dan romantis. Jadi sifat agresif dan keindahan sulit untuk bercampur dengan baik, tetapi ada beberapa cara untuk mendamaikan satu sama lainnya. Ada konsultasi pernikahan, dan ada buku-buku tentang masalah itu. Dan tentunya ada meditasi yang akan mendamaikan berbagai macam perbedaan. akan melihat bahwa berdua akan berubah dan lebih mengasihi, lebih pengertian, dan tuntutan semakin berkurang. Jika kalian berdua berada di tingkatan yang hampir sama, meskipun masih ada konflik, akan tetapi akan tetap saling mencintai. tidak akan sampai mengambil jalan perceraian, tidak seperti orang lain yang tidak berlatih kedamaian batin. Mereka akan lebih sering melakukannya.

Saya tidak akan menceraikan suami saya jika saya telah tercerahkan pada waktu itu. Saya beritahu , dia adalah laki-laki yang paling baik, dan dia tetap demikian sampai sekarang. Tetapi sekarang dia adalah suami terbaik milik orang lain. Setelah tercerahkan, akan belajar untuk lebih menghargai pasangan . Banyak masalah dalam keluarga yang hilang setelah inisiasi, dan jika pasangan itu bermeditasi bersama. Meditasi benar-benar membantu, karena menyadari bahwa berdua adalah Tuhan. Cinta kasih dalam diri akan bersemi keluar dan meluas sehingga dapat menutupi semua perbedaan antara laki-laki dan perempuan. akan belajar untuk saling mencintai, dan bahkan saling menghormati seperti Tuhan. Di samping cinta kasih secara fisik, ada yang lain, cinta kasih yang suci yang akan mengikat satu sama lain. Hal ini akan membuat semakin saling mencintai, semakin bertanggung jawab, dan lebih sensitif akan perasaan serta kebutuhan masing-masing.

Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai di Singapura, 10 Maret 1993

Masalah pribadi atau masalah keluarga sepertinya tidak ada hubungannya dengan dunia spiritual. Tetapi mereka sebenarnya saling berhubungan. Karena hal baik yang dapat dari ajaran saya untuk bermeditasi dan menjadi orang Suci dapat digunakan ketika kehidupan dalam kesengsaraan, atau suami dalam masalah dan kesepian, atau saat anak merasa tidak bahagia karena keluarga yang berantakan. Jadi segala sesuatu yang ada di dunia ini, jika hal itu dapat membuat kehidupan menjadi lebih baik, membuat lingkungan ser lebih indah, dan dapat mempererat tali pernikahan ; maka gunakanlah, akan tetapi jangan sampai terikat olehnya, gunakan saja.

Menjadi Pasangan yang Baik
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai Florida, AS, 4 Oktober 1998

Jika mengharapkan agar pasangan menjadi ini atau itu, melakukan ini atau melakukan itu. Dan ketika mereka tidak melakukannya, maka kita menjadi kecewa. Ketika mereka tidak menjadi seseorang yang kita sukai, kemudian kita kecewa dan terluka sehingga membuat memutuskan hubungan itu. Tetapi, suatu hubungan bukan berarti bahwa kita mengharapkan agar orang lain melakukan apa yang kita inginkan. Sebaliknya melakukan apa yang kita inginkan untuk diri sendiri, untuk menjadi diri yang sebenarnya, untuk menunjukkan diri yang sebenarnya, bagaimana baiknya diri kita, bagaimana mencitrakan diri sendiri, dan jenis orang seperti apakah yang inginkan dalam suatu hubungan atau pernikahan. Kita mungkin ingin menjadi seorang istri yang baik, seorang “istri yang super,” istri yang toleransi, atau istri yang setia. Tentukan apa peran yang kita inginkan, dan jangan terus menuntut suami, dia harus menjadi apa, bagaimana dia harus berbuat terhadap kita atau bagaimana dia harus berbicara kepada kita .

Jadi itulah masalah dalam perkawinan, semuanya salah. berpikir, “Baiklah, sekarang saya telah bertemu dengan dia, dan hidup saya berubah. Ini sangat luar biasa, dia akan membuat saya bahagia.” Hal ini tidak benar! sendiri yang akan membuat diri bahagia atau tidak dalam hubungan itu. Tetapi sebagian besar waktu, mengharapkan pasangan untuk membuat bahagia, untuk menjadi seseorang yang inginkan menurut gambaran . Dan itulah masalahnya. lupa untuk menjadi apa yang inginkan. lupa untuk membuat semacam agenda yang idealis untuk diri sendiri. Sebaliknya, membuat agenda untuk pasangan , semacam perjanjian atau gambaran untuk pasangan . Dan kemudian keduanya mengharapkan cara yang sama, jadi itulah sebabnya mengapa suatu hubungan jadi berantakan.

Kita melihat semuanya dengan salah. Dalam situasi apapun, kita hanya harus memeriksa diri sendiri. Apa yang akan kita lakukan dengan situasi ini? Kita akan menjadi apa? Apa yang ingin kita tunjukkan? Kebaikan apa yang ingin kita tampilkan pada pasangan atau pada dunia? Bukan pasangan itu yang harus menampilkan semuanya kepada kita . Apapun yang ingin ia tampilkan, itu adalah masalahnya. Masalah hanyalah kita sendiri. Tetapi banyak orang, ketika mereka menikah atau memiliki pasangan atau sahabat, mereka memberi semua perhatian mereka pada bagian yang lain: “Oh, dia salah melakukannya. Dia melakukannya dengan buruk.” Atau, “Dia tidak baik. Dia tidak sopan.” Lupakanlah itu! harus memeriksa diri kita sendiri. Kita sendiri yang penting. Hubungan apapun, situasi apapun, ada untuk pelajari, bukan untuk orang lain. Orang lain hanya sebagai alat, sebuah alasan bagi untuk melatih kekuatan dan imajinasi tentang diri sendiri.

Itulah masalahnya. Itulah masalahnya mengapa perkawinan sering tidak berhasil. Jadi periksa dan perbaiki pernikahan . Ini bukan tentang suami atau istri , tetapi tentang diri kita sendiri, ingin menjadi jenis orang seperti apa, atau apa yang ingin kita tunjukkan kepada dia dalam hubungan ini. Dan jika dia bereaksi baik karenanya, itu baik. Jika dia tidak bereaksi baik, maka tidak banyak yang dapat kita lakukan dengannya. Tetapi terus periksa diri sendiri, lihatlah apakah masih seimbang, apakah masih pada jalur yang baik, dan apakah Oke atau tidak. Jika dia masih ingin tinggal bersama , maka ia akan tinggal; jika dia ingin pergi, maka biarkan pergi. tidak dapat berbuat banyak. tidak dapat memberikan semua perhatian kepadanya dan kemudian kehilangan diri sendiri. tidak boleh terlalu memberi perhatian kepadanya, sehingga terus berbuat salah. Setelah itu maka ia akan lebih mengkritik, dan ini akan membuatnya semakin buruk!

Memelihara Sebuah Pernikahan yang Bahagia
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Phnom Penh, Kamboja, 23 Juli 1996

Biasanya orang akan berkata bahwa istri tetangga selalu terlihat lebih baik. Tetapi saya tidak berpikir demikian. Penelitian mengatakan bahwa 90% laki-laki ingin menikah lagi dengan perempuan yang sama jika mereka bisa. Jadi jangan bermain-main, merasa menyesal, dan jadilah orang yang berada di kelompok 90% itu. Itulah mengapa dari masa lampau hingga sekarang, semua Guru menganjurkan untuk setia hanya kepada satu pasangan. Karena mereka tahu, bagaimanapun juga akan merasa menyesal.

Akan mengambil waktu yang lama untuk bergaul dan cocok dengan satu orang asing. Apakah dia perempuan atau laki-laki yang cintai, atau apakah dia orang asing. tidak akan pernah tahu mereka sebelumnya. Bahkan jika mengetahui mereka sebagai teman sekolah atau sesuatu seperi itu, masih ada sesuatu di dalam yang tidak ketahui sampai benar-benar hidup bersama.

Karena ketika kencan, pacaran, atau tunangan; hanya berbagi kesenangan yang sama, tetapi tidak khawatir tentang masalah yang sama. Ketika pulang, maka masing-masing khawatir dengan masalahnya sendiri dan mengurus tanggung jawabnya sendiri. hanya berbagi kesenangan ketika bersama-sama. Sehingga persoalannya berbeda, lebih indah. Dan bahkan jika bertengkar sedikit, karena jarak maupun kebiasaan untuk selalu bersama-sama, maka kalian dengan cepat dapat kembali lagi dan memaafkannya. Tetapi sekali hidup bersama, harus berbagi tanggung jawab yang sama dan kegelisahan yang sama; kemudian sesuatu berjalan secara berbeda. Akan mengambil waktu yang lama untuk mendewasakan hubungan cinta kasih ini, untuk belajar kebiasaan masing-masing dan aspek-aspek terdalam dari dalam batin masing-masing.

Ini akan sejalan dengan waktu sehingga akan terbiasa pada kekurangan masing-masing dan dengan kebiasaan “pulang yang lama,” “pulang larut,” atau “pulang cepat” ke rumah. Ya, hal-hal semacam itu. Akan memerlukan waktu yang lama untuk terbiasa dengannya. Dan sekali menciptakan hubungan yang baik dengan masing-masing dan telah menguasai perbedaan dan sudah mencocokkannya, kemudian hal itu menjadi seperti ciptaan sendiri. Hubungan adalah ciptaan kita sendiri, jadi kita merasa baik. Seperti telah membangun sebuah rumah untuk diri sendiri. Bahkan jika rumah itu tidak sebaik rumah tetangga, atau rumah itu kelihatan berbeda atau beberapa orang tidak menyukainya, itu tetap rumah . Dan ketika membangunnya dengan tangan sendiri, maka mencintainya. merasa bahwa menjadi bagian dari rumah itu. Jadi itulah sebabnya jika menceraikan istri atau suami yang sudah berhubungan lama, pasti merasa sedih. Dan jika mulai menjalin hubungan yang baru dengan orang lain, maka itu akan memerlukan waktu lagi, paling sedikit sepuluh tahun.

Ketika mereka pertama kali bersama-sama, mereka bersumpah untuk tetap mendampingi dan secara tulus ingin membangun sebuah rumah tangga bersama-sama. Mereka akan meletakkan semua hati dan pikiran mereka untuk membina hubungan dan rumah tangga. Mereka sangat tulus. Dan sekarang, mereka menjadi berjauhan satu sama lain. Sungguh, itulah sebabnya menyebut mereka ‘pasangan’ atau ‘setengah yang lain’ atau ‘setengah yang lebih baik.’ Jadi setelah mereka berpisah, maka mereka menjadi setengah, mereka terbagi menjadi 50%. Dan pada umumnya mereka merasa ada sesuatu yang hilang. Dan untuk membangun rumah tangga atau hubungan dengan pasangan yang lain, maka tidak akan sama.

Setiap manusia memiliki sifat baik dan sifat buruk. Selalu ada kekurangan dalam setiap makhluk yang temui. Kadang membayangkan bahwa pasangan yang selanjutnya pasti lebih baik, atau istri tetangga lebih baik, tetapi kenyataan tidak seperti itu. Penelitian telah menunjukkan bahwa pada umumnya laki-laki ingin menikahi kembali perempuan yang sama.

Orang-orang berkata bahwa semakin menyerupai pasangan , maka hubungan itu semakin baik. Ucapan itu berarti bahwa saling mencintai dan tanpa sadari kalian berdua saling menyerap kualitas diri masing-masing dan menjadi seperti satu. Bahkan perasaan berubah Saya telah melihat banyak orang yang mencintai hewan peliharaannya dan benar-benar terlihat seperti hewan peliharaannya mengetahuinya.

Hal ini sama dengan hubungan manusia. Semakin terlihat serupa, maka hubungan itu semakin baik. Pertama, karena saling menyukai maka akan terlihat serupa. Perasaan dan pikiran akan sama, sehingga penampilan luar bisa berubah.

Jika tidak mencintai diri sendiri, maka tidak akan dapat mencintai orang lain dengan cara yang sama. tidak mengetahui apa itu cinta kasih. Hanya jika mencintai diri sendiri dan dapat memelihara diri sendiri, maka setelah itu baru tahu apa yang disukai orang lain. Bagaimana rasanya mencintai diri sendiri dan mengurus diri sendiri, hal apa yang membuat diri nyaman. Setelah itu, baru bisa memberikan kenyamanan yang sama kepada orang lain, karena mengetahui apa yang dapat membuat ia merasa nyaman. Setiap orang menyukai saya, karena saya tahu bagaimana mengurus diri saya sendiri. Saya tahu apa yang baik untuk saya.


Mencintai diri sendiri. Ini bukan berarti bahwa kita memanjakan diri sendiri, terlihat baik dalam segala hal, ini bukan karena pakaian itu mahal , itu karena tahu apa yang cocok bagi diri sendiri. Bukan karena membeli barang-barang yang mahal. Memakai barang-barang yang mahal juga, bukan berarti barang-barang yang mahal membuat kita terlihat baik. Segalanya dapat membuat terlihat baik. Dan kita terlihat baik dalam segalanya karena kita hanya membeli warna-warna yang kita sukai. Kita hanya memiliki perasaan bahwa itu akan baik untuk diri sendiri. Maka dari itulah terlihat baik. Itulah prinsipnya.

Jadi kita tahu bagaimana supaya terlihat baik dan bagaimana mengurus diri sendiri. Dan jika kita kebetulan mengurus orang lain, maka orang tersebut pasti juga akan merasa nyaman. Tidak ada hal lain kecuali merasa nyaman. Tidak berlebihan saat melakukannya. Semua yang kita lakukan adalah tepat dan cepat. Dan hal itu terlihat baik dan sempurna.


Penuhi Tanggung Jawab Sebagai Pasangan dalam Pernikahan
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Hsihu, Formosa, 21 Januari 1996

Sudah seharusnya kita melakukan yang terbaik untuk memelihara diri sendiri dan mengekspresikan aspek-aspek keindahan dalam diri . Meskipun demikian, hal ini tetap tidak dapat menjamin bahwa pernikahan pasti akan bahagia atau memuaskan. Ini semua karena karma yang dapat menciptakan keadaan yang berbeda dari apa yang harapkan. Karena itu, jika telah mengupayakan yang terbaik akan tetapi pernikahan masih belum berhasil juga, maka seharusnya tetap berterima kasih kepada Tuhan karena Ia telah membebaskan kita. Tidak ada yang perlu dikeluhkan.

Jika belum memenuhi kewajiban dalam pernikahan, dalam suatu kasus ketika pernikahan itu gagal, maka akan merasa gelisah dalam hati. akan berpikir bahwa mungkin ini adalah kesalahan , mungkin belum melakukannya dengan baik, masakan tidak enak, atau tidak mempercantik diri untuk menyenangkan suami . Itulah sebabnya harus melakukan segalanya sebaik mungkin. Bagaimanapun, itu tidak berarti bahwa setelah melakukan segalanya dengan baik, maka suami tidak akan meninggalkan . Tidak seorang pun yang dapat menjamin hal-hal seperti ini.

Dalam hal yang sama, jika suami adalah seorang yang sempurna dan juga sangat lemah lembut, ini tidak berarti bahwa istrinya pasti tidak akan meninggalkan dia. Karena itu, lakukanlah yang terbaik untuk memenuhi kewajiban serta tanggung jawab untuk membuat pikiran damai. Seandainya sesuatu benar-benar terjadi, maka kesadaran akan tetap tenang. dapat menghadapi hati nurani apa adanya, karena tahu bahwa telah memenuhi tugas-tugas , dan telah menyelesaikan semua yang harus kerjakan dengan baik.

Itupun tidak menjamin pernikahan yang memuaskan. Tidak seorang pun yang dapat menjamin akan hal ini. Sebagian besar benda-benda di dunia ini tidak abadi. Oleh karena itu, dalam melakukan segala sesuatu, hanya melakukan yang terbaik untuk memenuhi kewajiban , seperti saat sedang melindungi pernikahan . Kemudian, apapun yang terjadi, tahu bahwa ini sudah direncanakan oleh Tuhan, oleh takdir. tidak perlu mengharapkan sesuatu, menyalahkan seseorang, merasa sedih dan gelisah, atau terikat pada sesuatu. Di samping itu, ketika sudah menyelesaikan semuanya dengan baik, bahkan jika pernikahan telah gagal, masih akan menjadi orang yang puas. Ini adalah hal yang terpenting.

Tidak ada komentar: