27 Oktober 2008

Islam dan Vegetarisme

Oleh Zamir Elahi

Bismillah-hir Rahman-nir Rahim
(Dengan Nama Allah, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang)

Kajian yang lebih cermat terhadap ajaran Islam mengungkapkan bahwa Islam adalah agama yang penuh welas asih, terutama ajaran yang berkaitan dengan kesejahteraan hewan. Islam tidak melarang vegetarisme. Patut diperhatikan bahwa banyak negara Islam sekarang ini mulai sadar akan manfaat dari diet vegetarian dan melihat bahwa vegetarisme dibenarkan oleh kepercayaan Islam. Misalnya, negara Islam fundamental Iran adalah pusat dari Masyarakat Vegetarian Iran (Iranian Vegetarian Society), yang sangat aktif dalam mempromosikan manfaat diet vegetarian murni di dunia Islam modern, baik itu ditinjau dari sudut kesehatan maupun kesejahteraan hewan. Pada tahun 1995, sebuah Masyarakat Vegan/Vegetarian Muslim dibentuk di Inggris, yang mempromosikan vegetarisme sesuai dengan ajaran Alquran dan menunjukkan bagaimana kebaikan hati dan kewelasasihan kepada hewan adalah kebajikan yang diterangkan secara rinci oleh Islam.

Kitab Suci Alquran dan Welas Asih terhadap Hewan

Banyak ayat dalam Kitab Suci Alquran yang mengacu pada kesucian hidup hewan dan hak-hak hewan yang sederajat untuk hidup dalam damai, mencari Tuhan, dan berkembang menuju kesadaran Tuhan, serta serupa dengan manusia di planet ini.

“Tiada makhluk yang merayap di bumi, tiada burung yang terbang dengan sayap-sayapnya, melainkan mereka adalah umat-umat yang serupa dengan kamu. Kami tidak mengalpakan sesuatu di dalam Alquran, kemudian kepada Pemelihara mereka, mereka akan dikumpulkan.” (Surah 6:38).

“Tidakkah kamu melihat bagaimana segala yang di langit dan di bumi menyanjung Allah, dan burung-burung mengembangkan sayap-sayap mereka? Masing-masing - Dia mengetahui solatnya, dan sanjungannya, dan Allah mengetahui apa yang mereka buat. (Surah 24:41)
Hewan membentuk komunitas dan pada saat yang sama menawarkan pelayanan mereka kepada umat manusia. Kitab Suci Alquran sama sekali tidak menganjurkan agar kita menjadi pencabut nyawa mereka:

"...Begitulah Kami menundukkan mereka untuk kamu, supaya kamu berterima kasih." (Surah 22:36)

“Dia yang melantik kamu khalifah-khalifah (pengganti-pengganti) di bumi.” (Surah 35:39)
Kitab Suci Alquran menekankan bahwa hewan dan manusia memiliki hak yang sama terhadap kekayaan bumi (lihat Surah 25:48-49, 32:27, 79:31-33), juga mengatakan bahwa di mata Tuhan, mereka sama dengan manusia, dan Ia berkomunikasi dengan mereka dengan cara yang sama persis dengan manusia:

Dan Pemelihara kamu mewahyukan lebah, "Ambillah untuk kamu daripada gunung-gunung, rumah-rumah, dan daripada pokok-pokok, dan daripada apa yang mereka membangunkan." (Surah 16:68)

Kitab Suci Alquran menggunakan kata Arab yang sama, “Wahi,” untuk wahyu Tuhan kepada semua Rasul-Nya, termasuk Nabi Muhammad (pbuh4). Bentuk sebutan ini juga digunakan dalam kasus lebah, yang menunjukkan bahwa hewan memiliki tingkat anugerah kekuatan batin yang cukup untuk mengerti dan mengikuti Pesan Tuhan.

Lebih jauh lagi, terdapat banyak ayat dalam Kitab Suci Alquran di mana Tuhan menekankan penggunaan buah-buahan dan sayur-sayuran untuk kelangsungan hidup, baik kepada manusia maupun kepada hewan (Surah 6:141, 6:151, 16:67, Surah 23:19) dan juga untuk mencapai kesehatan dan lingkungan hidup yang lebih baik bagi umat Islam.

Hadis – Ajaran Hidup dari Nabi dan Orang Suci Islam

Hadis (yang berarti “tradisi”) dalam Islam mengacu kepada catatan ajaran Nabi Muhammad. Hadis biasanya diajarkan dalam budaya Islam sebagai bagian dari ajaran teologi Islam.
Banyak kitab Hadis dari kehidupan Nabi Muhammad dan juga Orang Suci Islam lainnya menyampaikan kewelasasihan dan kebaikan hati yang dalam kepada hewan dan menganjurkan bahwa tugas utama dari semua umat Islam adalah mengurus kesejahteraan para hewan. Sang Nabi juga menekankan pentingnya dan pengaruh diet berbasis sayuran, bahkan melarang penggunaan kulit hewan:

“Jangan biarkan perutmu menjadi kuburan!”

“Satu perbuatan baik yang dilakukan kepada seekor hewan sama pahalanya dengan perbuatan baik yang dilakukan kepada seorang manusia, sementara tindak kekejaman kepada seekor hewan sama buruknya dengan tindak kekejaman kepada seorang manusia.”

“Semua makhluk adalah seperti sebuah keluarga (Ayal) Tuhan: dan Ia paling menyayangi mereka yang paling dermawan kepada keluarga-Nya.”

“Ia yang menaruh belas kasihan (bahkan) kepada seekor burung pipit dan menyelamatkan nyawanya, maka Allah akan mengampuninya pada Hari Kiamat.”

“Allah tidak akan mengasihani siapa pun, kecuali kepada mereka yang mengasihani makhluk lain. "

"Di mana ada sayur yang melimpah-limpah, sekumpulan besar malaikat akan turun ke tempat tersebut.”

Banyak Sufi (golongan Muslim esoterik) mempertahankan bahwa vegetarisme sepenuhnya sesuai dengan prinsip dan doktrin Islam. Sufi Qadiri shaikh Abdul Karim Jili, memberi komentar atas nasihat Ibn Arabi untuk menghindari lemak hewan selama retret, dengan menyatakan bahwa “lemak hewan memperkuat sifat kehewanan, dan hakikatnya akan mendominasi hakikat spiritual.”

Demikian pula, Sufi Chishti Inayat Khan, yang memperkenalkan prinsip-prinsip Sufi ke Eropa dan Amerika di awal tahun 1900-an. Beliau mengamati bahwa vegetarisme meningkatkan rasa belas kasihan dan tindakan tidak menyakiti makhluk hidup, dan diet vegetarian dapat membantu pembersihan badan serta perbaikan spiritual.

Guru Sufi Qadiri Sri Lanka abad ini, Bawa Muhaiyaddeen juga mendorong vegetarisme dengan menyatakan bahwa kesombongan dan kemarahan dapat berkurang jika seseorang menghilangkan daging dari makanannya. Ia mengajarkan bahwa konsumsi daging menambah kualitas kehewanan dalam diri manusia, sementara konsumsi tumbuh-tumbuhan dan produk susu meningkatkan kualitas ketenangan. Ia memperhatikan bahwa peraturan Islam yang menyinggung bahwa konsep penyembelihan hewan yang benar berpengaruh pada pengurangan jumlah hewan yang dibunuh untuk dimakan. Berkenaan dengan konsep Kurban (pengorbanan hewan) dalam Islam, Bawa berkata:
Pada suatu ketika Rasul Allah berkata kepada keponakan-Nya, ‘Ali, Oh Ali, kamu semestinya tidak memakan daging. Jika kamu memakan daging selama 40 hari, maka kualitas itu akan masuk ke dalam dirimu. Karena itu, kualitas kemanusiaanmu akan berubah, kualitas welas asihmu akan berubah, dan inti sari tubuhmu juga berubah.’

“Pada masa itu, orang Arab biasanya memiliki lembu, unta, kambing, ghee (semacam mentega), kurma, tepung gandum, dan sebagainya. Mereka tidak memiliki sayuran atau kari. Zaman itu adalah zaman makan daging. Lalu Rasul Muhammad datang. Ia tidak dapat menyuruh mereka untuk tidak makan daging sama sekali, karena itu adalah satu-satunya makanan mereka. Ia tidak dapat menyuruh mereka untuk tidak makan daging, karena mereka akan membunuhnya. Karena itu, Ia harus memberitahu mereka dengan perlahan-lahan dan menjelaskan kepada mereka sedikit demi sedikit.”

“Kurban, atau perintah mengucapkan Syahadat Ketiga saat menyembelih hewan secara ritual, juga diturunkan untuk menghentikan pembunuhan ini. Dan seperti ini, perbedaan antara Haram (tidak diperbolehkan) dan Halal (diperbolehkan) diturunkan. Semua Nabi datang untuk memperbaiki orang-orang secara perlahan-lahan, untuk mengurangi jumlah pembunuhan secara berangsur-angsur, mengurangi tindakan melawan perintah Tuhan, dan sedikit demi sedikit mengurangi kesombongan. Berangsur-angsur, sedikit demi sedikit, hal ini dikurangi.”

Penyair Sufi Abad ke-15 Kabir Sahib dengan tegas mengutuk makan daging. Beliau menggolongkan konsumsi daging sebagai kegagalan terbesar kewelasasihan. Ia menyatakan, bahkan berteman dengan pemakan daging dapat membahayakan jiwa. Ia menekankan bahwa daripada membunuh hewan, kita seharusnya “membantai” lima nafsu yaitu nafsu syahwat, ketamakan, kemelekatan, kemarahan, dan keangkuhan:

Wahai Muslimat dan Muslimin, Aku melihatmu berpuasa di siang hari,
Akan tetapi, untuk berbuka puasa, engkau menyembelih sapi pada malam harinya.
Di satu sisi ketakwaan, di sisi lain pembunuhan –

Bagaimana Tuhan dapat berkenan?

Syarikku, panjatkan doa untuk menebas leher kemurkaan,
Dan bantai kehancuran karena keberingasan buta,
Karena ia yang membunuh lima nafsu,
Nafsu syahwat, kemarahan, ketamakan, kemelekatan, dan keangkuhan,
Pasti akan berhadapan muka dengan Tuhan Tertinggi.

(dari “Mengenai Makan Daging,” dikutip dari Kabir, Mistik Agung)

Dari ajaran Nabi Muhammad dan Orang Suci Islam lainnya, jelas bahwa Islam memandang belas kasihan terhadap hewan sebagai suatu tanggung jawab umat manusia. Penelitian baru-baru ini bahkan telah menunjukkan bahwa praktik pengorbanan hewan (kurban) untuk perayaan hari raya Islam tertentu tidak lagi direkomendasikan, atas dasar pertimbangan akan penderitaan hewan dan juga keprihatinan akan kesehatan manusia. Kitab Suci Alquran sangat jelas menerangkan bahwa tindakan pengorbanan adalah sikap simbolis kedermawanan manusia dan pemberian amal; dan bahwa membunuh hewan dan mempersembahkan daging mereka sama sekali tidak memberikan keselamatan bagi umat manusia:

“Dagingnya tidak akan sampai kepada Allah, dan tidak juga darahnya, tetapi ketakwaanmu yang akan sampai kepada-Nya. Begitulah Dia menundukkan mereka untuk kamu, supaya kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia telah memberikan kamu. Dan kamu berilah berita gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.” (Surah 22:37)

Dalam kebangkitan kesadaran yang lebih tinggi mengenai isu-isu ini, beberapa cendekiawan Muslim telah mengindikasikan bahwa suatu hari akan tiba saatnya umat Muslim akan mengganti pemberian amal dengan cara lain, sebagai ganti ritual pengorbanan hewan.
Artikel pendek ini menunjukkan bahwa tidak peduli bagaimana kepercayaan umum dan praktik yang dijalankan oleh banyak umat Muslim, kepercayaan dan ajaran Islam dengan kuat mengakui kesucian kehidupan hewan. Islam tidak pernah menyuruh manusia untuk membunuh hewan dan memakan dagingnya. Kitab Suci Alquran dan banyak Orang Suci Muslim menekankan manfaat dari diet vegetarian dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia serta ekologi. Para pembaca yang tertarik dianjurkan untuk menyusuri referensi yang dikutip di bawah ini untuk mendapatkan analisa yang lebih dalam mengenai pandangan Islam terhadap hewan.

Catatan:
[1] Ungkapan dalam bahasa Arab ini, berarti "Dengan Nama Allah, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang", adalah kalimat pembuka dalam Kitab Suci Alquran. Kebanyakan umat muslim membacakan ungkapan ini sebelum memulai pidato atau sebelum melakukan sesuatu.
2 http://www.ivu.org/news/1-96/muslim.html
3 Kitab Suci Alquran terdiri dari 114 bab yang disebut Surah, setiap Surah berisi banyak ayat. Bentuk penulisan "x.y" mewakili Surah x: Ayat y.
4 Semoga Tuhan Memberkahi Kedamaian padanya
5 Nabi
6 The Third "Word" (Kata "Ketiga")
7 Sheikh Farid Wagdi, tentang Pengorbanan, dalam "Hewan dalam Islam" oleh Al-Hafiz B.A. Masri (p. 117)

Referensi:
Anda dapat menemukan referensi sendiri, banyak buku dan situs Islam yang dapat membantu Anda dalam menemukan Kebenaran, beberapa di antaranya tertera di bawah:
- Bawa Muhaiyaddeen, http://www.bmf.org/ & http://members.aol.com/yahyam/bawaveg.html
- Bawa Muhaiyaddeen “Islam and World Peace – Explanations of a Sufi” ("Islam dan Perdamaian Dunia - Penjelasan Seorang Sufi") http://www.bmf.org/iswp/speak-peace.html
- Sufisme dan Vegetarisme http://www.superluminal.com/cookbook/essay_vegetarianism.html
- Kathleen Seidel, “Serving the Guest – A Sufi Cookbook and Art Gallery” (Melayani Tamu - Buku Memasak Seorang Sufi dan Gerai Seni), http://www.superluminal.com/cookbook/.
- http://www.islamicconcern.com/fatwas.asp tentang vegetarisme (ditambah video dari Imam Masri)
"Islamic Concern for Animals" (Perhatian Islam pada Hewan) oleh Al-Hafiz Basheer Ahmad Masri. 1987. Athene Trust (Kepercayaan Athene).
- Masri, Al-Hafiz Basheer Ahmad, Animals in Islam (Hewan menurut Islam)”, Petersfield, Inggris: Athene Trust (Kepercayaan Athene), 1989. Analisis secara rinci yang berhubungan dengan hewan dari Alquran dan Islam. Kutipan tersedia di Internet : http://www.chaionline.org/en/compassion/islam/heritage_islam_i.htm
- Ahmed, Rafeeque. Islam and Vegetarianism. (Islam dan Vegetarisme). Bibliografi lengkap yang dinantikan.
- Attar : Memorial of the saints (Memorial Para Suci) (tersedia di Internet http://www.omphaloskepsis.com/collection/descriptions/mussm.html )
- Communiqué Agence France-Presse du 16 avril 1997, Soheib Bencheikh, Grand Mufti de la mosquée de Marseille (dalam bahasa Prancis) (dipublikasikan di Internet) – kunjungi http://en.wikipedia.org/wiki/Soheib_Bencheikh dan http://www.lemonde.fr/web/article/0,1-0@2-3230,36-246040,0.html.
- http://membres.lycos.fr/islamica/exces.htm (bahasa Prancis)
- http://www.themodernreligion.com/misc/an/an1.htm
- http://www.themodernreligion.com/misc/an/an2.htm
- http://www.vegblog.org/archive/2003/10/01/
islam_and_vegetarianism.php
- http://www.vegsource.com/biospirituality/islam.html
- http://www.thevegetarianchannel.com/directory/
Lifestyle/Religion_,038_Spirituality/Muslim/

Tokoh Dunia Islam yang Bervegetarian

-Rabiah Al Adawiyah Orang Suci Wanita dari Irak 714-801

-Muhyi-Ddin Ibn Arabi Cendekiawan Islam dari Spanyol, Guru Sufi, dan Ahli Filsafat 1165-1240

-Muhammad Al Ghazali Cendekiawan Islam dari Iran dan Orang Suci Sufi 1058-1111

-Muhammad Rahiim Bawa Muhaiyadeen Penulis Islam dari Sri Lanka dan Orang Suci Sufi kira-kira tahun 1900 - 1986

-Hazrat Nizamuddin Auliya Orang Suci Sufi dari India dan Guru Ordo Chisti 1238 - 1325
 
-Hazrat Mouyinu-Ddien Chisti Guru Pertama Ordo Chisti dari India 1138 - 1229
 
-Shaykh Nasir ad-Din Mahmud Orang Suci Sufi dari India meninggal tahun 1356
 
-Al-Hafiz B.A. Masri Imam keturunan Inggris-India (cendekiawan yang mengetahui Alquran secara keseluruhan) 1914 - 1993
 
-Sufi Sect Shi’ites Mana dan Safa Iran (sekte Islam Vegetarian)

-Sadegh Hedayat Penulis Novel Iran 1903-1951

-Kabir Guru Muslim kira-kira Abad ke-15

-Sultan Bahu Orang Suci Sufi Muslim Abad ke-17

-Bulleh Shah Orang Suci Sufi Muslim Kira-kira tahun 1680 hingga 1758

Untuk mengetahui lebih banyak Tokoh Dunia yang menjalani
diet Vegetarian dan Vegan

(yang dapat juga Anda urutkan berdasarkan kebangsaan atau profesi),

silakan kunjungi situs di bawah ini: http://AL.Godsdirectcontact.org.tw/vg-vip

23 Oktober 2008

Maha Guru Ching Hai


Riwayat Hidup

Guru Ching Hai dilahirkan di Au Lac, ayahnya seorang Naturopath yang terkenal yang suka mempelajari aneka sastra dunia, terutama filsafat. Di antara favoritnya adalah karya-karya Lau Tze & Chuang Tze, yang telah dapat dibaca oleh Guru Ching Hai sejak kecil, Beliau membaca buku-buku tersebut serta buku-buku filsafat timur dan barat lainnya sebelum memasuki sekolah dasar.

Guru Ching Hai tidak seperti anak-anak biasa pada umumnya. Beliau sering ditemukan sedang asyik membaca sastra filsafat, ketika anak lainnya mengerjakan perkerjaan rumah atau bermain. Ayahnya mengkhawatirkan hal ini dan bertanya kepadaNya, apakah Beliau mengerti isi bacaan itu? Beliau menjawab, "Ayah, jika saya tidak mengerti, saya tidak akan tertarik membaca terus." Walaupun ayahNya tetap masih belum lega, namun pelajaranNya di sekolah tetap memperoleh nilai terbaik, akhirnya ayahNya mendukung kegemaranNya yang luar biasa ini.

Walaupun kedua orang tuaNya adalah umat Katolik, mereka sangat terbuka untuk ajaran Buddha. Nenek Beliau seorang umat Buddhis. Guru Ching Hai suka meluangkan waktu mempelari kitab suci dan cara pemujaan Buddha. Beliau mengembangkan sikap yang sangat terbuka terhadap semua agama. Karena latar belakang ini, pagi-pagi Beliau pergi ke gereja Katolik, sore hari ke vihara, dan malamnya mendengarkan khotbah ajaran suci. Sehingga dalam benakNya dipenuhi dengan berbagai pertanyaan rohani, "Darimana kita berasal? Kehidupan apakah setelah mati? Mengapa begitu banyak perbedaan antar sesama umat manusia?"

Pada waktu perang, di kotaNya kekurangan tenaga dokter dan perawat, maka Beliau membantu di rumah sakit setelah pulang dari sekolah. Beliau memandikan pasien, membersihkan pispot, mengerjakan tugas yang rendah dan kotor, berusaha untuk meringankan penderitaan si pasien. Teman-temaNya dari berbagai negara menjuluki Beliau sebagai "Buddha Hidup" atau Orang Suci yang lucu" karena Beliau penuh dengan rasa humor dan berbaik hati terhadap setiap orang.

Beliau selalu bersifat lembut hati terhadap binatang-binatang, dan sering membawa pulang binatang yang sedang terluka, merawatnya sampai sembuh, lalu melepaskannya kembali. Jika melihat binatang dibunuh, Beliau akan menangis, berharap memiliki kekuatan untuk mencegah penderitaan dunia. Beliau telah menjadi vegetarian dan selalu muak terhadap pembunuhan sepanjang hidupNya.

Sewaktu Guru masih kanak-kanak, seorang ahli nujum mengatakan bahwa Beliau adalah seorang yang luar biasa, sangat cerdas, berbudi luhur dan bermoral tinggi. Diramalkan bahwa Beliau akan meniggalkan keduniawian dan mencapai Pencerahan. Jika berumah tangga, Beliau akan membina keluarga yang bahagia dan memiliki suami yang baik. Ramalan-ramalan serupa banyak berulang di kemudian hari.

Ketika Beliau meninggalkan rumah untuk menjadi biarawati, ibuNya pergi ke kuil Quan Yin untuk memohon petunjuk. Ia memilih Kuil Bodhisattva Avalokitesvara yang dikatakan selalu menjawab semua pertanyaan umat yang tulus. IbuNya diberitahu, "Sang Guru adalah seorang anak yang langka dan mulia, satu di antara semilyar. Beliau datang ke dunia ini mengemban misi untuk menyelamatkan mahkluk hidup yang sengsara."

Beliau pernah bekerja di Palang Merah Jerman sebagai penerjemah. Beliau dengan sukarela bekerja lebih lama dengan mengorbankan kesehatan dan kenyamananNya demi pengungsi Au Lac. PekerjaanNya di Palang Merah membuatNya memahami penderitaan pengungsi-pengungsi dari banyak negara. Secara terus menerus Beliau melihat penderitaan dan kekacauan yang diakibatkan oleh peperangan dan bencana alam. Guru menderita sekali dan terus mencari jalan untuk meringankan kepedihan yang dilihatNya. Beliau menyadari bahwa tidak mungkin hanya dengan mengandalkan kekuatan seorang awam untuk menghentikan penderitaan umat manusia. Hal tersebut lebih kuat mendorongNya untuk mencapai Pencerahan, ketika Beliau menyadari bahwa hanya dengan jalan ini dapat meringankan kesengsaraan manusia. Maka, bahkan waktu di Eropa, Beliau berlatih meditasi dengan sungguh-sungguh. Beliau sering merasakan bahwa jalan yang ditempuhNya ini tidak berguna, bagaimanapun Beliau tidak mengalami alam batin seperti yang dilukiskan dalam kitab suci, ataupun mencapai Pencerahan. Hal ini sungguh mengecewakan Beliau.

Guru Ching Hai berpandangan sangat luas terhadap semua agama. Beliau telah mempelajari dan mengajarkan kata-kata Yesus, Buddha, Lao Tze dan banyak lagi yang lainnya. Beliau selalu menunjukkan persamaan antara ajaran-ajaran agung dan membeberkan pandanganNya agar kita mengetahui bahwa semua Guru Sejati mengajarkan Kebenaraan yang sama. Beliau sering menjelaskan bagaimana timbulnya perbedaan pandangan-pandangan agama yang hanya disebabkan perbedaan pendapat dan penggunaan bahasa disetiap bangsa yang berlainan dan pada waktu yang berbeda.

Saat di Jerman, Guru Ching Hai menikah dengan seorang ilmuwan bangsa Jerman yang memiliki dua gelar Doktor, hidup mereka bahagia. SuamiNya seorang yang baik hati, penuh perhatian, dan suka membantu. Ia juga menjadi vegetarian, sering menemani istrinya berziarah dan mendukung pekerjaan sosial sang istri. Namun akhirnya, Guru merasa perlu meninggalkan suamiNya untuk menuntut cita-cita rohani Beliau. Beliau merundingkan hal ini dengan sang suami untuk waktu yang cukup lama yang akhirnya menyetujui perpisahan ini. Ini adalah keputusan yang sangat sulit bagi mereka, namun Beliau memiliki perasaan yang kuat bahwa ini adalah keputusan yang tepat bagiNya dan dibutuhkan demi mencapai Pencerahan.

Setelah meninggalkan suamiNya, Guru mencari metode sempurna yang dapat membimbing seseorang mencapai pembebasan abadi dalam satu masa kehidupan. Dalam Sutra Surangama, Buddha Shakyamuni mengatakan bahwa Metode Quan Yin adalah metode tertinggi. Tetapi tidak ada satupun dari guruNya mengetahui hal ini. Beliau menjelajahi dan mencari di mana saja, akhirnya setelah bertahun-tahun kemudian, Beliau bertemu dengan seorang Guru Himalaya yang menginisiasi Beliau dalam Metode Quan Yin dan memberkahiNya dengan kekuatan Ilahi yang telah dicariNya selama bertahun-tahun. Setelah berlatih dalam kurun waktu yang relatif singkat, Beliau akhirnya mencapai Pencerahan sepenuhnya dan terus-menerus berlatih serta menyempurnakan pengetahuanNya. Beliau menyepi di Himalaya beberapa saat untuk melanjutkan latihan harian.

Akhirnya, Guru Ching Hai berkelana sampai di Formosa (Taiwan). Pada suatu malam hujan lebat turun disertai badai Typhoon. Ketika Beliau bermeditasi di suatu bilik di belakang kuil kecil di Formosa, sekelompok orang mengetuk pintu. Ketika Guru bertanya apa maksud dari kedatangan mereka, mereka menjawab, "Ketika menanggapi doa kami, Bodhisattva Avalokitesvara memberi tahukan bahwa Anda adalah Guru Agung dan kami harus memohon kepada Anda untuk memperoleh metode Pencapaian Pembebasan (Abadi). "Beliau berusaha menyuruh mereka pergi, tetapi mereka tidak mau meninggalkan tempat itu. Akhirnya Guru terharu oleh ketulusan dan kepatuhan mereka dan setuju menginisiasi mereka setelah mereka melakukan penyucian moral selama beberapa bulan. Mereka juga harus berjanji untuk menjadi vegetarian seumur hidup.

Guru Ching Hai adalah seorang pemalu dan tidak mencari murid. Beliau pernah melarikan diri dari orang-orang yang mencariNya untuk memohon inisiasi. Hal ini terjadi di India dan Amerika Serikat, di mana Beliau hidup sebagai biarawati Buddhis yang bersahaja. Ketika Beliau diketemukan ketiga kalinya di Formosa, Beliau menyadari bahwa seharusnya tidak melarikan diri dari tugas yang tidak dapat dihindari. Sejak saat itu Beliau mulai membagi pengalaman dengan semua yang ingin mendengarkan ajaran Kebenaran, dan menginisiasi murid-murid yang tulus ke dalam Metode Quan Yin.

Penyebaran ajaran Beliau berlangsung dari mulut ke mulut oleh sekelompok kecil muridNya yang pertama di Formosa hingga saat ini mencapai ratusan ribu orang. Sebagian besar muridNya berada di Formosa, karena Beliau paling lama tinggal di sana. Pada tahun-tahun terakhir ini, Beliau melakukan perjalanan ceramah ke seluruh Asia, Amerika Serikat, Amerika Latin, Australia, Kanada, Meksiko, Eropa, Afrika, dan belahan dunia lainnya. Orang dari berbagai profesi dengan latar belakang agama yang berbeda, berkat pertolongan Beliau, mereka mencapai kemajuan rohani yang pesat. Walaupun tanpa organisasi yang formal untuk menyebarkan ajaran Beliau, namun para simpatisan dan murid-muridNya dapat ditemukan di seluruh dunia, mereka siap membantu orang-orang yang ingin belajar dengan Guru mereka yang tercinta.

Lagipula untuk membantu orang yang tak terhitung banyaknya melalui ajaran rohaniNya dan inisiasi, Guru Ching Hai telah mencurahkan tenagaNya yang tak terbatas untuk membantu mereka yang menderita atau membutuhkan. Pada tahun-tahun belakang ini usaha kemanusianNya telah mengharukan hati dan jiwa berjuta-juta orang di seluruh dunia. Guru tidak membeda-bedakan apa itu penderitaan yang disebabkan oleh kegelapan batin, kekurangan materi, atau peristiwa yang tidak terduga. Di mana ada penderitaan, Beliau akan membantunya.

Kegiatan-kegiatan kemanusiaan Guru Ching Hai pada beberapa tahun ini termasuk bantuan kepada tuna wisma seluruh Amerika Serikat dan sebagian di negara-negara lain, korban kebakaran California Selatan; korban banjir di Barat Tengah Amerika Serikat dan sebagian di negara-negara lainnya, bagian Tengah dan Timur daratan Cina, Malaysia, Au Lac, Belanda, Belgia, Perancis; kaum jompo yang diabaikan di Brasil; korban letusan gunung berapi Pinatubo di Philipina; korban bencana di Muangthai Utara; keluarga miskin di Formosa dan Singapura; penderitaan kusta di Molokai, Hawai, kumpulan spiritual di India, Jerman dan Uganda; anak cacat mental di Hawai; korban gempa bumi di Los Angeles dan Jepang; Veteran di Amerika Serikat; yatim piatu di Au Lac; Institut Penelitian Penyakit AIDS dan Kanker di Amerika Serikat; dan sebagainya. Tentu saja, kami tidak lupa akan menyebut usaha bantuan Guru Ching Hai yang tidak mengenal akhir dan lelah terhadap pengungsi Au Lac, baik yang berada di dalam maupun yang di luar kamp pengungsi.

Walaupun Beliau tidak mencari segala macam penghargaan, Guru Ching Hai telah dikenal dan dihormati oleh pejabat pemerintah di seluruh dunia atas kegiatan kemanusiaanNya. Sebagai Contoh: Pada tanggal 25 Oktober 1993 diumumkan sebagai " Hari Supreme Master Ching Hai" oleh Walikota Honolulu Hawai, dan pada tanggal 22 Februari 1994 juga diumumkan yang serupa oleh Gubernur negara-negara bagian Illinois, Otawa, Winsconsin, Kansas, Missouri, dan Minnesota AS. Beliau juga menerima "Penghargaan Perdamaian Dunia di Honolulu, dan Pemimpin Spiritual Dunia" pada suatu upacara di Chicago tertanggal 22 Februari 1994. Surat ucapan Selamat dikirimkan ke Pesta Upacara di Chicago oleh banyak pejabat pemerintah di seluruh dunia termasuk Presiden Clinton, Bush dan Reagan.

Tahun-tahun belakang ini, Guru Ching Hai juga mengabdikan diri dalam karya seni yang mengungkapkan keindahan alam rohani yang dihayati oleh Beliau. Karya-karyaNya meliputi lukisan-lukisan, kipas, dan lentera hias, tata ruang, kesenian taman, rancangan pakaian, puisi, musik dan perhiasan. Kebanyakan karya seni ini diciptakan dengan tujuan mengumpulkan dana untuk keperluan sosial (amal).

Guru Ching Hai berkata bahwa Beliau sejak dilahirkan tidak dalam keadaan Pencerahan. Beliau juga pernah hidup seperti orang awam dan belajar dari pengalaman mengetahui masalah kita, sakit hati kita, nafsu, hasrat dan keraguan-raguan kita. Disamping itu Beliau juga mengetahui alam suci ke Buddhaan, dan cara mencapai ke sana dari sini. Tujuan hidupNya hanya diperuntukkan untuk membantu tanpa mengenal balas jasa menuju kebahagiaan kesadaran Illahi yang cerah. Jika anda sudah siap, Beliau akan datang untuk membawa Anda pulang!

Guru Ching Hai memberi ceramah yang beraneka ragam untuk menarik perhatian murid-murid menurut latar belakang dan budaya masing-masing, tidak membedakan apakah ia Kristen, Islam, Buddhisme, atau Taoisme dan lain-lain. Beliau berkhotbah dalam bahasa Inggris, Perancis, Jerman, China, dan Au Lac. Bagi mereka yang ingin belajar dan berlatih metode Quan Yin, akan disambut dengan tangan terbuka untuk menerima inisasi. Ceramah dan inisiasiNya diberikan dengan tanpa dipungut biaya apapun.

Petuah Bijak 1


Kita tidak dapat memperoleh pikiran yang damai kecuali kita dapat berhubungan dengan Sumber kedamaian yang ada di dalam diri kita. Damai yang kamu miliki dalam dirimu, dan jika kamu mencarinya di luar, kamu tidak akan pernah menemukannya. - Maha Guru Ching Hai

Janganlah merasa terlalu kecewa, tetapi jalanilah hidup setiap saat dengan sepenuh hati kamu. Apapun yang mesti kamu lakukan, lakukan dengan kebaktian penuh. Miliki iman pada Tuhan dan rencana agung seluruh alam semesta. - Guru Ching Hai

Kadang kala kita dilahirkan dalam keadaan fakir miskin (sengsara), karena Tuhan menghendaki kita belajar bersemangat pantang mundur dan berlatih keberanian diri. - Guru Ching Hai

Pada saat kita lancar atau sukses, santai; justru harus lebih waspada, jangan menjadikannya sesuatu terjadi karena kemampuan kita, hingga kehilangan rendah hati, rasa penyesalan, lalu mulai malas, tidak dapat maju. - Guru Ching Hai

Ingin mengetahui Anda ada kemajuan atau tidak, cukup melihat perubahan watak diri Anda, keluasan wawasan Anda dan pengembangan kemurahan hati Anda. Itulah kemajuan dan tingkat Anda sesungguhnya. - Guru Ching Hai

Segala sesuatu diciptakan oleh kita. Sehingga jika kita ingin menjalani kehidupan yang bahagia, kita harus menciptakan suasana yang bahagia. - Guru Ching Hai

Cinta sejati berarti pihak lainnya tidak merasa kita itu ada, bahwa kita tidak berada di sekitarnya, tidak mengambil ruangannya, tidak membuatnya merasa terikat. Dia merasa lebih menyenangkan di dekat kita. - Guru Ching Hai

Enyahkanlah ego kecilmu, maka Anda akan menjadi Agung. - Guru Ching Hai

Bagaikan anak, kita harus menjaga kepolosan hati dan menerima dengan tangan terbuka, dengan demikian kita akan maju dengan pesat. - Guru Ching Hai

Kegagalan atau keberhasilan duniawi bukanlah tujuan yang penting. Kadang-kadang kegagalan adalah keberhasilan, sebaliknya keberhasilan adalah kegagalan. Kita harus menilainya dengan mata kebijaksanaan. - Guru Ching Hai

Untuk melakukan hal-hal yang besar, kita mesti sempurnakan hal-hal yang kecil. Orang-orang yang termasyur sangat penuh perhatian pada rincian yang kecil. Itulah bagaimana mereka menjadi termasyur. - Guru Ching Hai

Kerjakanlah sesuatu secara tulus dan wajar, dan segalanya akan baik. Kesempurnaan terletak pada motivasi kerja, bukan pada pekerjaan. - Guru Ching Hai

Kita mengerjakan segala sesuatu haruslah dengan tuntas, sempurna. Jangan sampai
dicela, dikeluh orang, itulah yang terbaik. - Guru Ching Hai

Kita bekerja harus tanpa pamrih. Itu berlaku untuk segala pekerjaan. Pengabdian tanpa
syarat adalah yang terbaik. - Guru Ching Hai

Anda selalu berlebih-lebihan dalam pekerjaan. Anda tidak tahu kapan untuk berhentinya. Inilah masalah yang sebenarnya. - Guru Ching Hai

Membantu orang lain adalah membantu kita sendiri. Kita senantiasa harus membersihkan pikiran kita, mengamalkan cinta kasih dan kasih sayang kita dengan tanpa syarat, tidak mengharapkan sesuatu imbalan, itulah jalan terbaik. - Guru Ching Hai

Teguran dari orang lain merupakan suatu pujian! - Guru Ching Hai

Manusia terlalu sombong, kesombongan adalah karma kita yang paling merepotkan, rintangan yang terbesar. - Guru Ching Hai

Berterus terang kepada diri sendiri adalah berterus terang kepada siapapun. - Guru Ching Hai

Kita harus menemukan kekuatan kasih dalam diri kita terlebih dahulu, barulah kita dapat benar-benar mengasihi orang lain. - Guru Ching Hai

Jika kita tulus dan berdisiplin terhadap diri sendiri, maka orang lain akan jujur terhadap kita. - Guru Ching Hai

Carilah dulu Kerajaan Surga di dalam diri kita, kemudian kita akan memiliki segalanya. - Guru Ching Hai

Memperbaiki diri kita adalah memperbaiki dunia. - Guru Ching Hai

Jika kita menganggap diri kita lemah, maka kita akan menjadi lemah; jika kita menganggap diri kita agung, maka kita akan menjadi agung. - Guru Ching Hai


Apa itu semangat Zen? Hayatilah hari ini. Lakukan apa yang perlu dilakukan hari ini, betapapun susahnya atau senangnya adalah hari ini, pahamkah? Jangan peduli masa lampau, karena yang lalu tidak dapat ditarik kembali! Dan masa depan belum menjelma. Karena sangat jarang orang yang dapat dengan sepenuh hati menempatkan mentalnya pada saat kini, sehingga kita begitu menderita. - Guru Ching Hai

Sangatlah penting untuk bertobat dan bersahaja, tetapi adalah lebih penting untuk mengasihi dirimu sendiri. Jika Anda tidak dapat mengasihi dirimu sendiri, siapakah yang dapat Anda kasihi? - Guru Ching Hai

Kita harus dapat menghargai diri sendiri, baru kita akan dihormati oleh orang lain. - Guru Ching Hai

Perasaan bertobat dan rendah hati sangatlah penting, namun mencintai diri sendiri jauh lebih penting, jika Anda tidak dapat mencintai Anda sendiri, dapatkah Anda mencintai orang lain? - Guru Ching Hai

Jika kita melekat pada suatu kesuksesan, kita tidak akan berkembang lagi. - Guru Ching
Hai

Kita hidup di dunia ini, tetapi jangan sampai terikat kepada dunia. Kita perlu mengetahui
bahwa dunia ini penuh dengan kesukaan yang palsu dan kita harus menjaga iman kita,
agar selalu berada dalam Ajaran Sejati, bagaikan bunga teratai hidup dalam lumpur
tanpa ternoda. - Guru Ching Hai

Setelah mencapai Pencerahan, kita menikmati sesuatu, namun tidak ingin memilikinya, kita bersimpati pada orang lain, namun tidak mengikat orang itu pada diri kita. Inilah kebahagiaan yang sejati. - Guru Ching Hai

Setelah mencapai Pencerahan, walaupun dalam kehidupan kita masih banyak menjumpai kesulitan, banyak keadaan yang tidak diinginkan, namun batin kita tetp tidak guncang. - Guru Ching Hai

Setelah mencapai Pencerahan, kita tidak membutuhkan apapun. Kita mungkin memiliki banyak uang, tetapi kita tidak pernah memperhatikannya. Kita mungkin memiliki rumah yang besar dan indah, namun kita tidak terikat pada rumah itu. Maka inilah kemerdekaan dalam kehidupan ini; ini adalah Kebebasan Sejati. - Guru Ching Hai

Ketika seseorang mencapai Pencerahan, ia menemukan kembali keagungan dan kemuliaan dalam dirinya dan ia akan puas selamannya. Ini adalah cara terbaik memperbaiki kekurangan kita dan memusatkan keinginan kita. - Guru Ching Hai

Makin sedikit kita mengetahui urusan orang lain, makin baik bagi kita. - Guru Ching Hai

Di dunia ini memiliki beberapa macam orang bijaksana. Orang yang terbijaksana tidak
suka berbicara, kalau berbicara karena ia diminta orang untuk berbicara. - Guru Ching Hai

Cara Terbaik untuk Berkomunikasi dengan Hewan


Kebanyakan orang menyukai binatang. Mereka suka memelihara burung, anjing, kucing dan lainnya. Tetapi tidak semua orang bisa merawat binatang peliharaan mereka. Jika orang tidak mau memelihara binatang, itu bukan karena mereka tidak mempunyai rasa kasih sayang; tetapi itu mungkin karena mereka tidak mempunyai cukup waktu atau pengalaman, atau mungkin lingkungan mereka tidak mengizinkan, misalkan rumah mereka terlalu kecil. Jadi kita masih perlu mempertimbangkan apakah kita cocok memelihara binatang. Kita tidak perlu memiliki binatang untuk menunjukkan bahwa kita mempunyai rasa kasih sayang. Jika kita tidak bisa merumahkan binatang, kita dapat terus mendukung kelompok pelindung binatang, atau menyebarkan pesan untuk menyayangi binatang. Ini juga sangat membantu.

Jika kita mempunyai kesempatan untuk mengadopsi binatang, katakan saja seekor burung, sebagai contoh, maka kita harus siap secara mental. Kita harus mencari tahu jenis burung yang lebih cocok dengan kita. Kita harus mempelajari buku dan menentukan burung jenis apa yang kita suka, syarat-syarat yang dibutuhkan untuk mengadopsi burung tersebut, dan apa yang harus kita lakukan. Kita harus memeriksa dan melihat apakah kita bisa melakukan semua itu. Tidaklah cukup hanya dengan membawa binatang pulang ke rumah dan menyuapi mereka. Setiap hari, kita harus merawat dan berkomunikasi dengan mereka seperti cara kita memperlakukan teman dan sanak keluarga kita. Inilah yang harus kita lakukan. Jika kita mampu melakukannya, maka barulah binatang peliharaan kita bisa hidup bahagia, karena mereka juga mempunyai perasaan yang mendalam. Mereka sangat setia dan sensitif, dan mereka memperlakukan orang yang merawatnya seperti keluarganya sendiri.

Di samping itu, kita harus menyikat dan membersihkan sangkarnya setiap hari dan membawa mereka keluar untuk bermain. Jika kita tidak bisa melakukan itu setiap hari, maka setidaknya melakukannya setiap dua hari. Bagaimanapun juga, Anda harus berkomunikasi dengan mereka dan berbicara dengan mereka setiap hari. Tidak masalah jika Anda tidak bisa berkomunikasi dengan mereka dari dalam; berbicara saja dengan mereka dalam bahasa apapun, mereka bisa mengerti dengan sempurna. Cobalah! Andaikan Anda mempunyai seekor burung. Tidak masalah jika Anda tidak bisa berkomunikasi dengan mereka setiap hari. Perlakukan saja mereka dengan cinta dan mereka akan merasakannya. Semakin besar cinta kalian, semakin kalian bisa berkomunikasi dengan burung tersebut, dan secara alami kalian akan bisa saling mengerti satu sama lain dari hati ke hati dengan sangat baik, sejelas komunikasi manusia. Hal yang sama berlaku pada semua binatang. Jika kita ingin berkomunikasi dengan mereka, kadang bahasa mereka berbeda dari kita, jadi kita sungguh membutuhkan rasa kasih sayang untuk mengerti mereka.

Jadi, jangan kuatirkan apakah binatang peliharaan Anda bisa mengerti Anda atau tidak; tetapi cukup kuatirkan apakah Anda bisa mengerti mereka atau tidak. Tetapi pelahan-lahan Anda akan mengerti mereka. Sebenarnya, kita tidak harus memakai bahasa untuk mengerti satu sama lain. Kita semua mempunyai kemampuan telepati dari dalam. Setelah tinggal lama dengan binatang, kemampuan telepati ini berkembang secara bertahap. Ketika Anda dengan tulus ingin mengerti binatang, maka kualitas spiritual yang tertidur ini akan bangkit secara alami. Saya tidak pernah mempelajari teknik apapun untuk berkomunikasi dengan burung-burung saya; ia muncul sendiri dengan spontan. Ketika Anda memiliki cinta, ia akan melampaui semua bahasa, dan Anda akan mengerti satu sama lain lebih dan lebih.

Jika Anda memelihara binatang, cobalah untuk mencari waktu dan duduk bersama mereka di suatu malam yang sepi, cobalah untuk tidak memikirkan hal-hal yang lain, dan bertanyalah kepadanya dari dalam hati: “Bolehkah kita mencoba untuk saling berkomunikasi?” Setelah itu Anda kemudian akan terkejut dan menemukan bahwa ia dapat berkomunikasi dengan Anda, bukan melalui bahasa, tetapi melalui telepati, dengan sangat jelas. Jika Anda benar-benar tidak bisa melakukan itu, seandainya Anda sangat sibuk dan tidak bisa diam, dan Anda tidak bisa membangkitkan kemampuan telepati secara alami, itu juga tidak masalah. Kita tidak memerlukan banyak kata-kata. Rawat saja mereka seperti Anda merawat diri sendiri, dan kemudian Anda akan merasakan dari dalam bahwa Anda mengerti satu sama lain.

Sebenarnya burung dan anjing tidak menuntut banyak; Anda tidak perlu berbicara dengan mereka setiap hari. Saya juga tidak berkomunikasi banyak dengan burung-burung peliharaan saya setiap hari; kami hanya memperlakukan satu sama lain dengan kasih sayang dan itu sudah cukup.

Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai dalam sebuah konferensi video dengan pembaca pada acara penerbitan Buku Terbaru-Nya “Burung-Burung dalam Hidupku” – Formosa, 24 Agustus 2007 (Asal dalam bahasa China)

20 Oktober 2008

"Cheating" Discussion

Topic: Adultery


Expert: Suzie Johnson
Date: 5/28/2008
Subject: Husband has been cheating

Question
For the last 3 months my husband had been very distant, working late, not answering my phone calls. I feel that I was in denial about what he was doing. It is so unlike him to cheat that I just pushed that out of my head. 2 weeks ago, he was sleeping and somebody kept leaving messages. I checked his voicemail and it was a girl saying she missed him and why wasn't he there? I confronted him and he said he had been hanging out with her for a couple of weeks. I told him I loved him but we needed to go to marriage counseling so I could forgive him. He then started saying how I don't cook enough or clean enough or do things sexually that he wants. I said "you never communicate any of this!". We went to the counseling session and he just kept bashing me and how this other girl was the perfect girl for him. He couldn't commit to saying he wouldn't see her for 3 months. I found out he saw her last weekend. That was it. I moved out a day later. It has been 3 days and he called me today and said he doesn't know why he did that. He loves me and he ended it with the girl. I just can't believe him. I want to forgive him, but my family and friends would be devastated that I would go back to him after how much he has put me through. I told him it would take years for me to forgive. Maybe I need to live on my own for a while and think....what do you think?

Answer

Dear Eva,
Thank you for the oppertunity to serve. I am very sorry to learn you are going through this kind of pain.Hopefully I can sched some light on what else might be happening here:

Let’s go over each one at time.

You wrote:"He then started saying how I don't cook enough or clean enough or do things sexually that he wants. I said "you never communicate any of this!".

Insight: This is a defensive maneuver called "blame-shifting", one that is often used by a wayward partners to help rationalize their actions..

What exactly is blame shifting?

It’s shifting the blame for your actions onto another person/society/& circumstances.

Blame-shifting an immature way to avoid dealing with unpleasant consequences, its like a two year old year old who’s ice-cream falls on the floor , who then turns to his mother and wails…“ see what you made me do!”

In grownups it works like this: a partner does something which results in a consequence/situation he doesn’t like. (for example he cheats on his wife, gets caught and now has to face up to the pain, hurt & anger this creates) If that partner has difficulties facing up/owning his mistakes, then there are two ways he might deal with the situation:

Option # 1: run away (or completely deny involvement)
Options # 2: admit involvement but "shift blame” as a way to rationalize "why" he did what he did.

Both options carry the same benefit: escape from responsibility.
Well, Eva, in life no matter how much you try to blame-shift, it just doesn’t hold up

Here's why:

While it might be true that you didn’t cook enough, cleaned enough or had been as sexually assertive as he might have liked – His "lacking" of those things… STILL didn’t cause him to cheat.

Think about it this way:

If you are broke, and you rob a bank… who is responsible?
a.Is it the bank's fault for withhold the money from you?
b. is it society’s fault for making it difficult for you to earn a decent living?
c.is it your former bosses’ fault for firing you?
d.Was it your choice to rob the bank? And therefore your responsibility to face the consquences

You get the point.

Just like being broke is NO justification for robbing a bank, lack of cleaning, cooking and available sex at home is NO justification for cheating.

This helps to explain why the choice to cheat is NOT caused by the "lack" of anything in your relationship.
Since there are no perfect humans ( alive anyway) then there can be no perfect relationships... that means an “excuse” to cheat lies dormant within every problem, every crisis, and every situation you don’t like.

What does this mean in your situation?

It means this is NOT your fault.

Here’s why: Cheating is not about "sex" it’s about principles. There are plenty of marriages where the wife doesn’t cook or clean and yet husbands don’t cheat.

There are also plenty of marriages that are sex starved (as a matter of fact I am working with a couple right now, who haven’t had intimacy in more than four years and still neither have cheated).
And there are plenty of marriages where the wife cooks, cleans and reenacts the karma Surta - and still husbands cheat.

What does this tell you?

Well for one thing – it says cheating is not so much a matter of circumstances as much as it is a matter of choice
Here’s another thing it tells you: There was nothing you could have done to prevent this from happening.

READ THAT AGAIN: There is nothing you could have done to prevent it.

What do I mean by this?

Well since cheating comes down to choice, you have to ask yourself – are you responsibly for HIS choices? If you could go back over the last 4/5 months and cook, clean and passion up the intimacy between you- do you really believe that would have stopped him from meeting this woman?


Of course hind sight is 20/20. Looking back its easy to get seduced in to believing you could prevent OTHER people from making the poor choices by your making difference choices. This is pure speculation. The fact is you don’t control other people’s choices – no matter how much they want you to believe you do. You don’t.

Believe me after a decade in this field, I have heard it all:

A husband blame-shifts the affair to the wife: complaining all she does is clean, and take care the kids/ and never had time for me/
Wives blame-shifts the affair to husband: saying all he does is work and ignore me, or he never listens to me.

He says: she never initiates sex
She says: he cheated on me so I thought it was my turn,
He says: Since she got on anti-depressants she lost her libido, so I cheated I didn’t have to burden
she says: he never says he love me or help around the house
He says: he travels so much I got lonely.

And on and on it goes…

Since there are no perfect people, this means there are no perfect marriages – so list of excuses for abandoning one's principles are endless.

What do we have choice over?

Infidelity - like any other type of deception is a personal choice.
We all have irrevocable freedoms:

We own our bodies. We own our feelings. We own our choices. So even though you are married to him, you do not own or control his body or his feelings. They both belong to him and are governed by him (and only him).

Think about it:

Ok, so your marriage wasn’t perfect. So you aren’t perfect. So your housekeeping isn’t perfect. But does this equal cheating behind your back? (Think about being broke – does that justify stealing?)

And what was he thinking?

That maybe somehow his cheating would improve your housekeeping skills? Obviously this is not smart thinking. Well, as I have said before, shifting the blame is an immature way to avoid dealing with the pressure and stress that comes from making poor choices.
Obviously, you can’t solve one problem by creating another problem. If he was really feeling neglected, and underappreciated - then those are separate from cheating...

So -what really happened?

It seems to me, two separate things have gotten confused here:

1. Failure to communicate
2. Poor Problem-solving skills

Let take the first one: failure to communicate


If he truly was feeling neglected and IF the housekeeping was creating a problem for him, then its his responsibility to communicate that to you. You cannot read minds ( well, I assume you cant) How can you address something you don’t know exists?

The rule of thumb is if something is bothering you – it’s your responsibility to bring it up. So failure to communicate his issues, doesn’t make YOU responsible for those issues.

The second thing is…Poor problem solving skills.

Life is presents constant challenges. We are always facing problems that needed to be solved. Our problem-solving abilities to a large extent determines the quality of our lives.
Signs of poor problem solving skills:
•People with poor problem-solving skills – are easily overwhelmed by life’s challenges.
• Deal with problems by sweeping them under the rug,
•Play ostrich: bury their head in the sand and hope thing go a way,
•Play possum:, ignore or deny the existence of problems
•Play victim, complain , whine and wail
•Passive aggressive: takes actions – but don’t take responsibility
•Aggressive: turn to crime, dishonesty, hiding, cheating etc

It seems to me, your husband used a poor problem-solving to deal with his own issues.

If you think about it:

Cheating in order to get affection you are missing is a poor way to solve that problem

Cheating in order to get your need for better house-keeping is a poor way to solve that problem

Anyway you slice the cake – his choice to cheat was a poor choice and a wrong approach to dealing with his own issues.

Next:

You wrote: “he just kept bashing me and how this other girl was the perfect girl for him”

This statement brings up a two red flags for me.

Its red flag - the pursuit of perfection

Here’s what I mean by that: people who are seeking perfect love– dont love people, the love the dream.

Perfect girl, the perfect man, the perfect job, the perfect dress, the perfect anything is a dream. ( a hypnotic and alluring one) Underneath that desire for perfection in a partner is really the desire to avoid feeling pain, conflict and disappointment (all of which you experience in human relationship)

So his calling HER the perfect girl for him - is possibly just another way of blame-shifting ( e.g. if you were perfect then he wouldn’t have had to heat) or blame-shifting by saying he couldn’t help it – he found the perfect girl –what was he supposed to do?

The second red flag:

When people engage in extramarital affairs - often times the rush/adrenalin of the forbidden and rises up like a wave and overtake rational thinking.

This is called the emotional fog.

It’s a state of mind that isn’t logical, reasonable, rational or controllable. As a matter of fact it becomes totally overwhelming.
It’s the kind of emotional entanglement most wayward partners never see coming.

When a person in the emotional fog – they are not in their right minds. It’s like they are drugged by their own emotions. Wayward partner shave been known to be do/say/act out in ways that is so foreign to their natures that is shocks those who know them best.
Since we are all humans, any of us can get caught in the emotional fog. As a matter of fact it’s happened to all of us – think back…

•Have you ever watch a movie that you were so shaken, and taken in, you felt deeply moved, you might have cried, gotten aroused or gotten angry? – another example of the emotional fog
•how about this: did you have a crush on someone as a teenager? You wrote his name and yours every where? Felt giddy? Would have followed them to the ends of the earth? – another example of the emotional fog
•and how about this: Have you ever listen to a speaker, maybe a preacher/priest or other kind of motivational speaker who got you so excited, so hopeful that you ended up spending money or doing something you never intended to do? – another example of the emotional fog

It can happen because we are human and as human beings our emotions sometimes run away with us.

The secret is NOT to believe anything said while some one is in the emotional fog. Just like you wouldn’t necessarily take everything a drunken person says to you to heart.

Whatever he says under the emotional fog – is invalid, do not take it personally.

Now I have a question for you?

In the midnight of YOUR soul - is being with this man is the right choice for you?

How do you know? Ask these questions:

Are you getting the love you want?
Does he love you in the ways you want to be loved?
Is he the partner you want to grow old with?
Can you be true friends? As well as lovers?
Will he make a good grandfather to your future grandchildren?
Does he inspire creativity, and playfulness in you?
Does he communicate his feelings with you?
Do you feel like he is an open book?
Does he help and support you in your dreams?
Is he easy for you to love, support and understand?
Take your time an answer these question.

Here’s the deal Eva,

The question is not should you give him a second chance. Of course everybody deserves a second chance. The question is did HE ever really give your marriage a chance?

Marriage is about two people “going all in”, not holding anything back. The fact that he held back his feelings, held back his upsets, and hid his desires… means he was never “all in”

The next thing:

You wrote: “has been 3 days and he called me today and said he doesn't know why he did that. He loves me and he ended it with the girl. I just can't believe him. I want to forgive him, but my family and friends would be devastated that I would go back to him after how much he has put me through.”

Here are some pointers about reconciliation after infidelity:

The reconciliation process after infidelity is a long, hard journey, but it can be. There are three secret ingredients that help make sure it’s successful
-Absolute willingness on from the wayward partner to do whatever it takes
-Absolute willingness of the betrayed partner to go through the process of healing
-The right roadmap to help you find your way back to love

About “other people”

When it comes to decisions of the heart – what other people want is irrelevant. So please banish other people from your mind as you decide what right for you

Make your decision with your heart.

And make the decision to you can live with whatever the consequences bring.
Part of your maturity is learning how to decisions that are unpopular with those around you. And be okay. Even if you got back together and your worst nightmare comes to pass, then it’s will be your problem to deal with then, not your families ok?

To forgive or not to forgive?

Forgiveness is always the answer. Never the question.
It’s not a matter of whether or not to forgive. The real question of whether or not you want to continue to suffer. Why? because the choice not forgive is the same as the choice to suffer.

Forgivingness is not something you do for him.

It something you do for you. It a medicine to heal the hurt you feel. Not forgiving would be like getting hit in the head and not taking any aspirin, because you didn’t want to let your attacker off the hook

Another thing:

You forgive if you want to rebuild and you forgive if you want to break up. Either way. You forgive. Because it heals YOU.
Well, Eva,
I think I have covered just about all I can via email. I have faith you found some of these insights useful.
Until we speak again
Good Luck and Good wishes.
SuzieJ
PS: for help forgiving adultery and releasing pain read this article I wrote, I believe it will make a huge difference for you : http://goasksuzie.com/1c_forgive_infidelity.html

19 Oktober 2008

Bintang 1st Birthday


Nggak ada pukul "pinata", nggak ada perayaan besar, cuma ucapan selamat, ciuman dan kado-kado dari Mama Papa, Eyang-eyang, Tante, kue brownies kukus dengan lilin. Semoga panjang Umur, sehat selalu dan kelak jadi orang yang berguna.


Perayaan ulang tahun pertama Bintang mungkin nggak semeriah lainnya, dengan pesta kecil, terompet, goodies, pinata, teman-teman, balon warna warni, tapi pagi itu sudah siap kue brownies kukus dengan lilin dan doa khusus buat Bintang. Tanpa terasa sudah setahun ini kita menjadi orangtua buat Bintang. Dengan suka dan dukanya. Setahun lalu Bintang lahir, tepat jam 12.10, bayi gantengku sudah besar sekarang, 1 tahun!!!

Diumurnya yang setahun ini, Bintang sudah bisa manggil Mama, Papa, dan berjalan (meski masih dipegangi), sudah punya lagu favorit, "Moon River" dan "Que sera-sera".


Beberapa minggu sebelumnya sudah minta main dorong-dorongan. Tiap ada keranjang, baskom, dia masuk lalu minta didorong. Akhirnya pilihan kado jatuh pada sepeda dan otopet. Untuk seumur hidupku, baru aku tau rasanya, satu ekspresi bahagia dari anakku sendiri yang senang dengan sebuah kado, serasa dunia tergenggam. Doa Mama selalu bersamamu Bintang...


10 Oktober 2008

Hal Baru



Lebih dari sebulan nggak update blogger, banyak juga yang kelewat untuk diceritakan. Mulai dari Ulang Tahun, Ulang bulan, pekerjaan baru, sampai asisten baru.

Kado Ulang Tahun berupa.."pekerjaan baru".
Pekerjaan baru ini membuatku harus pasang akses speedy unlimited, voip box, practising english more and more, day by day..(cie cie..), lembur-lembur terus depan komputer.

Pekerjaan baru ini memaksaku untuk akhirnya mencari seorang pengasuh buat Bintang. Awalnya bukan hal yang menyenangkan, karena tidak biasa ada orang lain, percaya pada orang lain, tapi lama kelamaan cukup terasa bantuannya. Pekerjaan jadi lebih fokus, apalagi setelah mulai bisa menggantikan aku "nyuapin" Bintang, gendongin dan main. Duh semoga Bintang nggak merasa terabaikan olehku. Pengasuhnya ini cukup pengalaman dalam mengasuh anak kecil, jadi Bintang lebih "anteng" dan bahagia...sesekali tetap mengajakku main petak upet, kejar-kejaran...juga minta dipelukin sebentar. Aku merasa cukup beruntung bisa mendapat tawaran pekerjaan seperti ini, bekerja tapi dari rumah, masih bisa melihat dan berada dekat dengan Bintang.



Bintang sudah bisa berdiri sendiri, jalan dititahnya sudah mulai ringan, sudah mulai menunjukkan keinginan ini itu dan mulai mudah marah oleh larangan..hmmm...susah juga ya...

Lebaran ini kita sekeluarga ke Solo, mengunjungi Eyang tercinta suamiku, Eyang Yut Putri nya Bintang...hehehe..seru seru..Meski harus menempuh jalan darat yang lama, cukup membosankan buat Bintang, 10 jam...selama itu hampir seluruhnya berada di mobil....duh capek pasti dan ribet...Bintang lulus ujian pergi jarak jauh....hehehe



Jalan-jalan ke Laweyan liat-liat Batik...belakangan ini pola baju yang kuminati lebih condong ke Batik, memang suka batik, tapi belakangan ini lebih lebih lagi.. Aku nemuin model dan corak Batik yang unik, gelap dan antik...Bintang juga dapet baju dan boneka Batik...(biar inget darah budaya dan culture nya...)



Bulan September Oktober yang penuh kerjaan hosting dan website yang musti dirampungin, mata suami jadi mirip panda, item, karena seringnya bergadang dan suka rebutan komputer juga kalo malam...Bulan penuh berkah sebenarnya...penuh kerjaan...selalau berharap seandainya jam itu 36 jam...apa mungkin?