25 November 2008

Nepenthes Sang Pelipur Lara




Dua tahun belakangan ini mulai tergila-gila dengan tanaman carnivora satu ini, bentuknya yang unik, berkantung untuk merangkap serangga, jadi tantangan tersendiri supaya "cocok" dalam memeliharanya yang ditandai dengan berkantung atau tidaknya tanaman ini. dan berhasil juga mempertahankan ke-rajinan-nya berkantung setiap saat, setelah bolak-balik tidak berhasil menemukan lokasi penempatan yang cocok buatnya. Tidak boleh terlalu panas, atau kering, jadi harus rajin menyiram dan menempatkannya ditempat teduh berangin. Seminggu sekali diberi makan serangga..tapi belakangan sudah pinter cari makan sendiri, banyak serangga yang mati terperangkap didalamnya.

Sedikit sejarah mengenai Si Cantik Nepethes yang kupelihara....

Nepenthes berasal dari bahasa Yunani yang artinya pelipur lara, menurut mitologi Yunani, Ratu Mesir pada saat itu memberikan hadiah tanaman ini kepada Ratu Helen, tanaman ini disebutnya sebagai tanaman pelipur lara.



Populer dengan sebutan periuk kera, adalah genus tanaman pemakan daging monotypic keluarga Nepenthaceae yang terdiri dari sekitar 120 spesies, ada yang berasal dari alam dan juga hibrida. Sebutan'Periuk kera' berasal dari fakta bahwa monyet diamati meminum air didalam tanaman ini. Air dari kantong tertutup layak diminum. Rasanya segar. Hal itu dikarenakan pH-nya netral (6-7). Namun, cairan dari kantong terbuka rasanya masam-pH mencapai 3-dan terkontaminasi jasad serangga yang jadi mangsa.



Tanaman merambat ini menyebar di Asia dan Afrika tropis, mulai dari Cina Selatan, Indonesia, Malaysia dan Filipina; barat ke Madagaskar (2 spesies) dan Seychelles; arah selatan ke Australia dan Kaledonia Baru; Dan utara ke India dan Sri Lanka.



Keragaman terbesar terjadi di Kalimantan dan Sumatera dengan banyak jenis endemik. Banyak yang hidup di tempat panas dan lembab, daerah dataran rendah, namun mayoritas adalah tanaman tropis di gunung, menyukai tempat hangat sepanjang hari dan malam dingin lembab sepanjang tahun.


Tidak ada komentar: